ABK atau anak berkebutuhan khusus menjadi topik bahasan penulis kali ini. Berbagi informasi tentang siapa saja yang termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), yang orang awam sering menyebut dengan anak cacat. Mungkin anda juga masih bingung tentang anak berkebutuhan khusus, siapa mereka, serta bagaimana pengembangannya?.
Bagi orang yang berkecimpung di pendidikan luar biasa tentu mengenal siapa anak berkebutuhan khusus. Anak berebutuhan khusus merupakan seseorang anak yang mengalami hambatan pada hal tertentu seperti sensoris, motorik, emosi, maupun mental, sehingga tidak dapat mengikuti pendidikan maupun kegiatan seperti anak pada umumnya. Untuk itu perlu adanya dukungan pada anak tersebut berupa layanan pendidikan khusus untuk mengembangkan segala potensi yang dimilikinya.
Pada jaman dahulu banyak orang menyebut anak berkebutuhan khusus dengan anak cacat, namun saat ini sebutan tersebut sudah diubah karena kata “cacat” hanya menampakkan kekurangan dari anak tersebut. Sekarang banyak orang telah menyebut anak berkebutuhan khusus ataupun disabilitas, karena memang anak-anak memiliki kebutuhan khusus serta penanganan khusus sehingga dapat berkembang bahkan berprestasi.
Lalu siapa saja yang masuk ke dalam anak berkebutuhan khusus? berikut ini adalah anak yang masuk ke dalam istilah anak berkebutuhan khusus:
Tunanetra
Tunanetra merupakan seseorang yang memiliki hambatan pada sensoris penglihatan, sehingga perlu adanya layanan khusus untuk mengembangkan segala poteni yang dimiliki. Tunanetra sendiri ada yang mengalami low vision maupun buta total. Apabila tunanetra dengan low vision masih terdapat sisa penglihatan, berbeda dengan tunanetra buta total yang sudah tidak memiliki sisa penglihatan sama sekali.
Pengembangan potensi bagi tunanetra bermacam-macam, seperti memaksimalkan sensoris lainnya seperti pendengaran maupun perabaan, kemudian pelatihan orientasi dan mobilitas untuk membekali kemampuan dalam beradaptasi di lingkungan baru, serta dapat pula dilatih kemampuan seperti musik dan berbagai keterampilan salah satunya memijat.
Tunarungu
Tunarungu merupakan seseorang yang mengalami hambatan pada sensoris pendengaran yang berdampak pada kurangnya atau bahkan tidak mampu menerima informasi berupa verbal, sehingga perlu layanan dan penanganan khusus untuk mengembangkan segala potensinya. Tunarungu sendiri terbagi menjadi dua yakni tunarungu total (totally deaf) yang sama sekali tidak dapat menerima informasi verbal dan tunarunggu sulit mendengar (hard of hearing) yang masih dapat mendengar dengan bantuan alat pendengaran.
Pengembangan potensi pada tunarungu antara lain memaksimalkan kemampuan sensoris lain selain pendengaran serta dapat dilatih pula pengembangan keterampilan maupun akademik karena tidak terganggunya otak, sehingga dapat belajar hingga tingkat universitas.
Tunagrahita
Tunagrahita merupakan seseorang yang mengalami hambatan pada mental karena masalah pada otak sehingga tidak dapat berfikir seperti orang pada umumnya. Tingkat kecerdasan yang dimiliki tunagrahita tidak lebih dari 70, apabila pada tunagrahita tingkat berat kecerdasan dibawah 35, tingkat sedang antara 35-55, kemudian tunagrahita ringan antara 55-70. Sehingga perlu adanya penanganan khusus untuk mengembangkan potensinya.
Tunagrahita dapat dilatih kemampuan bina diri, dan berbagai keterampilan hidup yang dapat digunakan sebagai sarana kemandiriannya.
Tunadaksa
Tunadaksa merupakan seseorang yang mengalami hambatan pada motorik atau gerak yang berdampak pada ketidakmampuan melaksanakan kegiatan tertentu, sehingga perlu penanganan khusus untuk mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Ketunadaksaan seseorang dapat terjadi akibat dari kecelakaan yang berdampak di amputasinya salah satu anggota gerak, penyakit seperti polio, maupun keadaan dari lahir seperti celebral palsy.
Pengembangan potensi tunadaksa antara lain pelaksanaan terapi, pengembangan kemampuan akademik bagi yang tidak mengalami masalah mental, dan pelatihan keterampilan-keterampilan tertentu untuk melatih kemandirian.
Autis
Autis merupakan seseorang yang mengalami gangguan pada syaraf pusat sehingga berdampak pada kemampuan berinteraksi, serta gangguan perilaku. Biasanya orang memiliki gangguan autisme cenderung suka menyendiri, tidak suka disentuh, dan sangat sensitif terhadap suara maupun sentuhan.
Pengembangan bagi anak autis antara lain dengan melakukan terapi perilaku, pengembangan sosial, akademik, serta keterampilan seperti musik, komputer, desain, atau lainnya yang memungkinkan.
Anak berkesulitan belajar spesifik
Anak berkesulitan belajar merupakan seseorang yang mengalami masalah pada saraf pusat sehingga berdampak pada masalah dalam mempersepsikan sesuatu. Sebenarnya anak berkesulitan belajar pada umumnya memiliki IQ rata-rata atau bahkan lebih dari anak pada umumnya. Sehingga perlu adanya penanganan pembelajaran yang dirancang khusus untuk mengembangkan segala potensinya. Macam-macam anak berkesulitan belajar seperti: kesulitan menulis, kesulitan membaca, kesulitan berhitung, dan kesulitan lainnya.
Tunalaras
Tunalaras adalah seseorang yang mengalami masalah emosi yang sangat serius seperti suka menyakiti orang lain maupun diri sendiri, biasanya orang awam mengenal anak tersebut sebagai anak nakal ataupun brandal.
Pengembangan pada anak tunalaras antara lain terapi perilaku, pemgembangan akademik, maupun keterampilan. Namun perlu diperhatikan harus hati-hati ketika menangani anak tunalaras karena perilakunya yang membahayakan.
Anak Berbakat
Anak berbagak merupakan seorang anak yang memiliki kemampuan yang sangat dinggi di berbagai bidang seperti intelektual, seni, kreativitas, kepemimpinan yang baik, maupun bidang akademik tertentu sehingga perlu penanganan khusus untuk mengembangkan potensinya.
Pengembangan bagi anak berbakat antara lain diberikan program pengayaan-pengayaan agar kemampuan anak dapat berkembang dengan semakin baik.
Anak lamban belajar (slow learner)
Merupakan anak yang memiliki tingkat kecerdasan sedikit dibawah anak pada umunya namun diatas tunagrahita. Anak lamban belajar identik dengan penguasaan materi yang lambat sehingga perlu adanya layanan khusus seperti pengayaan ataupun remidial.
Demikian informasi mengenai anak berkebutuhan khusus ( ABK ). Anda juga dapat membaca fakta mengenai anak berkebutuhan khusus (ABK) . Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan. Terima Kasih.