Beranda Dunia PLB Anak Cerebral Palsy: Definisi, Klasifikasi, Karakteristik, Penyebab, & Layanannya
Ilustrasi CP via doctor.ndtv.com

Berdasarkan pendapat Toha Muslim, dalam (Asep Karyana & Asep Ading: 2013: 10), Cerebral Palsy (CP) merupakan suatu kelainan gerak tubuh yang diakibatkan karena kerusakan otak yang bersifat menetap sehingga otak tidak berkembang namun bukan suatu penyakit yang progresif.

Ilustrasi CP via doctor.ndtv.com

A. Definisi:

Dari pengertian diatas makan dapat ditegaskan bahwa anak cerebral palsy adalah seseorang dengan umur dibawah 18 tahun yang mengalami gangguan pada gerak tubuh sebagai dampak dari kerusakan otak yang menetap atau permanen akibatnya otak tidak berkembang.

Ilustrasi definisi CP via michigancerebralpalsyattorneys.com

B. Berikut ini adalah klasifikasi dari anak cerebral palsy

Klasifikasi berdasarkan derajat kecacatan:

1. Golongan ringan (mild)

Anak dengan golongan ringan tidak memerlukan alat bantu dalam melakukan aktifitas, ia dapat mengungkapkan keinginan dengan berbicara dan mampu menolong diri sendiri.

2. Golongan sedang (moderate)

Anak dengan golongan sedang biasanya memerlukan dukungan dan latihan khusus baik untuk berjalan, berbicara, dan melakukan aktivitas sehari-hari. Dukungan alat bantu dibutuhkan pada anak CP golongan ini.

3. Golongan berat (severe)

Anak dengan golongan berat selama hidupnya membutuhkan bantuan orang lain, anak ini juga membutuhkan perawatan dalam ambulansi, berbicara, maupun aktivitas sehari-hari.

Klasifikasi berdasarkan topografi (banyak anggota tubuh yang mengalami kelumpuhan):

Klasifikasi CP berdasarkan topografi via michigancerebralpalsyattorneys.com

1. Monoplegia

Mengalami kelumpuhan hanya pada salah satu anggota gerak saja, contoh  pada kaki sebelah kanan.

2. Diplegia

Mengalami kelumpuhan pada dua anggota gerak, contoh  pada kaki sebelah kanan dan tangan sebelah kiri.

3. Triplegia

Mengalami kelumpuhan pada tiga anggota gerak, contoh  pada satu kaki dan dua tangan atau sebaliknya.

4. Quadriplegia

Mengalami kelumpuhan pada empat anggota gerak, contoh  pada kedua kaki dan kedua tangan.

5. Hemiplegia

Mengalami kelumpuhan pada anggota gerak pada sisi yang sama, contoh  pada tangan kiri dan kaki kiri.

Baca Juga  Contoh Rapor SLB SMALB Kelas XI

6. Paraplegia

Mengalami kelumpuhan pada anggota gerak bagian bawah yakni kedua kaki.

Klasifikasi berdasarkan fisiologi atau kelainan gerak:

Klasifikasi CP berdasar kelainan gerak via michigancerebralpalsyattorneys.com

1. Spastic

Pada spastic, penyandang mengalami kekakuan pada otot.

2. Athetoid

pada athetoid, penyandang mengalami gerakan-gerakan yang tidak terkontrol

3. Ataxia

Pada ataxia, penyandang mengalami gangguan pada keseimbangan.

4. Rigid

Pada rigit, penyandang mengalami gerakan-gerakan kecil tanpa disadari dengan irama tetap.

5. Tremor

Pada tremor, penyandang mengali kekakuan otot, demikian pula gerakannya.

6. Mixed (Campuran)

Perpaduan dari beberapa jenis CP.

C. Karakteristik anak CP

Gangguan motorik

Gangguan motorik dapat berupa kelumpuhan, kelayuhan, kekakuan, gerakan yang tidak terkendali, gerakan ritmis, maupun kekakuan.

Gangguan sensoris

Kerusakan pada otak dapat berdampak pada kemampuan sensoris atau indra misal penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, maupun perasa.

Gangguan tingkat kecerdasan

Tingkat kecerdasan pada cerebral palsy bervariasi baik diatas rata-rata, normal, dan sisanya cenderung dibawah rata-rata. CP yang memiliki tingkat kecerdasan rendah dapat pula mengalami masalah persepsi maupun kognisi.

Kemampuan bicara

Dampak dari kerusakan otak juga dapat berdampak pada kemampuan bicara seperti suara tidak terdengar ataupun suara terbata-bata/gagap.

D. Penyebab terjadinya CP:

Penyebab terjadinya cerebral palsy dibagi menjadi tiga antara lain faktor pre-Natal, Natal, dan Post Natal, lebih jelasnya sebagai berikut:

  1. Pre-Natal (sebelum kelahiran), seperti infeksi atau penyakit yang menyerang ibu selama mengandung, kelainan kandungan, bayi sering terpapar radiasi ketika dalam kandungan, rhesus bayi dan ibu tidak sama, ibu mengalami trauma selama mengandung.
  2. Natal (kelahiran), seperti rusaknya jaringan syaraf otak karena proses kelahiran yang terlalu dipaksa dengan alat, penggunaan anastesi berlebihan, premature, maupun bayi sungsang.
  3. Post Natal (setelah kelahiran), seperti kecelakaan yang merusak otak bayi, infeksi yang menyerang otak, keracunan karbon monoksida, tercekik, tumor otak, dll
Baca Juga  Program Kegiatan Pengembangan Diri dan Gerak Mandi Bagi Tunadaksa

E. Layanan treatment bagi anak CP

Layanan bagi CP via caringforspecialneedskids.com

Sumber:

Asep Karyana & Asep Ading. 2013. Bina Gerak Bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Luxima.

A+ A-

Kontak

Email: meenta.edu@gmail.com

Instagram: meenta_net

Live Search