Daftar isi: [Hide]
- 11. Tetap Tenang dan Sabar
- 22. Pahami Penyebab Tantrum
- 33. Beri Pilihan
- 44. Perhatian Positif
- 55. Beri Waktu dan Ruang
- 66. Ajari Strategi Mengatasi Emosi
- 77. Rutinitas Konsisten
- 88. Perhatikan Kebutuhan Fisik
- 99. Hindari Hukuman yang Berlebihan
- 1010. Bicara Setelah Reda
- 1111. Gunakan Komunikasi Non-Verbal
- 1212. Berikan Penguatan Positif:
- 1313. Bantuan Profesional
Cara mengatasi tantrum pada anak ini bisa orang tua terapkan agar supaya buah hati menjadi lebih tenang. Sebelum masuk pada cara penanganannya, terlebih dahulu kita menyamakan persepsi mengenai tantrum dengan pengetahui pengertian dari kata tersebut.
Tantrum adalah perilaku emosional yang kuat dan meluap, umumnya terjadi pada anak-anak atau bahkan pada orang dewasa dalam beberapa kasus. Tantrum dapat mencakup berbagai ekspresi emosi yang intens, seperti marah, frustasi, kesal, atau kekecewaan. Perilaku tantrum dapat melibatkan berbagai gejala, seperti menangis, berteriak, menendang, meronta, melempar benda, dan bahkan merusak barang.
Pada anak-anak, tantrum sering terjadi karena mereka belum sepenuhnya dapat mengungkapkan atau mengelola emosinya dengan kata-kata. Tantrum dapat muncul ketika anak merasa frustrasi, lelah, lapar, atau tidak dapat memenuhi keinginannya. Ini merupakan cara anak-anak bereaksi terhadap ketidaknyamanan atau ketidakmampuan mereka untuk mengatasi situasi tertentu.
Berikut ini adalah cara mengatasi anak tantrum yang bisa dilakukan orang tua supaya anak menjadi lebih tenang.
1. Tetap Tenang dan Sabar
Cara mengatasi tantrum pada anak yang pertama yakni tetap tenang adalah langkah terpenting. Jika Anda merespon dengan emosi yang sama, situasi dapat menjadi lebih sulit. Tunjukkan ketenangan dan sabar, karena ini dapat membantu meredakan suasana.
2. Pahami Penyebab Tantrum
Upayakan untuk memahami apa yang memicu tantrum. Apakah itu kelelahan, kelaparan, atau keinginan yang tidak terpenuhi? Dengan mengetahui penyebabnya, Anda dapat lebih efektif menanggapi kebutuhan anak.
3. Beri Pilihan
Berikan anak beberapa pilihan yang sesuai. Ini memberikan rasa kontrol kepada mereka, yang bisa mengurangi frustrasi. Misalnya, “Apakah kamu ingin memakai baju merah atau baju biru hari ini?”
4. Perhatian Positif
Berikan perhatian positif ketika anak berperilaku baik. Anak sering mencari perhatian, dan memberikan pujian dapat memotivasi perilaku positif.
5. Beri Waktu dan Ruang
Jika mungkin, berikan anak waktu dan ruang untuk meredakan emosinya. Terlalu banyak pertanyaan atau tekanan dapat membuat situasi semakin sulit.
6. Ajari Strategi Mengatasi Emosi
Bantu anak mengenali dan mengelola emosinya. Ajarkan mereka strategi seperti bernapas dalam-dalam atau menyebutkan perasaan mereka. Ini membantu anak belajar mengekspresikan emosi dengan cara yang lebih sehat.
7. Rutinitas Konsisten
Ciptakan rutinitas harian yang konsisten. Anak-anak merasa nyaman dan aman ketika mereka tahu apa yang diharapkan. Rutinitas yang konsisten dapat mengurangi kecemasan dan frustrasi.
8. Perhatikan Kebutuhan Fisik
Pastikan anak telah makan dan beristirahat dengan cukup. Kebutuhan fisik yang terpenuhi dapat membantu menghindari tantrum yang disebabkan oleh kelaparan atau kelelahan.
9. Hindari Hukuman yang Berlebihan
Fokus pada pengajaran dan pembelajaran. Diskusikan konsekuensi dari perilaku mereka dan berikan alternatif yang lebih baik. Hindari hukuman yang berlebihan, yang mungkin memperburuk suasana.
10. Bicara Setelah Reda
Setelah tantrum mereda, ajak anak berbicara. Bicaralah dengan bahasa yang sederhana dan positif, membantu mereka memahami perasaan mereka dan mencari solusi bersama.
11. Gunakan Komunikasi Non-Verbal
Kadang-kadang, anak-anak sulit mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata. Gunakan bahasa tubuh dan ekspresi wajah untuk memahami apa yang mereka rasakan.
12. Berikan Penguatan Positif:
Penguatan positif dapat membantu memperkuat perilaku yang diinginkan. Berikan hadiah atau pujian ketika anak menanggapi situasi tanpa tantrum.
13. Bantuan Profesional
Jika tantrum anak terus berlanjut atau sangat sulit diatasi, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli psikologi anak atau konselor. Mereka dapat memberikan panduan yang lebih spesifik sesuai dengan situasi Anda.
Mengatasi tantrum anak memerlukan kombinasi kesabaran, pemahaman, dan konsistensi. Setiap anak unik, jadi orang tua perlu bereksperimen dengan berbagai strategi untuk menemukan apa yang paling efektif untuk anak Anda.
Demikianlah cara mengatasi tantrum pada anak Ingatlah bahwa ini adalah proses belajar, dan dengan dukungan yang tepat, Anda dapat membantu anak Anda mengembangkan keterampilan mengatasi emosi yang sehat.