Daftar isi: [Hide]
Cerebral Palsy (CP) bukanlah penyakit, melainkan sebuah sindrom yang mengacu pada kelemahan otot pada otak. Penyebab utamanya, adalah cedera pada otak saat bayi masih berada di dalam kandungan. Cedera ini mengakibatkan kerusakan sel-sel otak yang berakibat penderita tidak mengalami tumbuh kembang normal.
Penyebab dan Resiko Cerebral Palsy
Kelahiran bayi dengan kondisi Cerebral Palsy terjadi karena beberapa faktor saat janin mengalami cedera otak. Cedera ini bukan karena benturan, tetapi ada proses seperti kurangnya nutrisi, oksigen, atau kelahiran secara prematur. Kondisi ini tidak terlihat saat bayi baru lahir. Kecuali si bayi mengalami radang otak beberapa saat setelah dia lahir, maka kondisi ini baru terdeteksi saat anak berusia 1 hingga 3 tahun.
Baca Juga: Pengertian Cerebral Palsy Menurut Para Ahli
Peran Orang Tua Penting
Orang tua dengan anak yang menderita CP tentu sangat terpukul. Siapa yang tidak ingin anaknya lahir dengan kondisi normal? Kesedihan orang tua bertambah jika anak sempat mengalami radang otak saat mereka baru lahir selama beberapa bulan.
Saat bayi mengalami radang otak, mereka biasanya mengalami koma selama beberapa hari. Bayi bisa meninggal, ataupun hidup dengan kondisi menderita Cerebral Palsy.
Dukungan orang tua untuk anak yang menderita sindrom ini sangat penting. Anak pasti mendapatkan perlakuan berbeda dari lingkungannya. Dalam hal ini, orang tua perlu memberikan perhatian lebih pada anak, karena memang anak dengan CP pasti memiliki pola hidup yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya.
Orang Tua Pun Perlu Mendapat Dukungan
Ibu, sebagai sosok yang paling banyak mengasuh anak, perlu mendapatkan banyak dukungan. Dukungan tidak hanya dari ayah, tetapi juga anggota keluarga lain. Terlebih jika sang ibu sudah memiliki beberapa anak sebelumnya. Tentu, sang ibu harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk memberikan pendampingan terhadap buah hati.
Selain dukungan dari keluarga, dukungan dari sesama orang tua yang memiliki anak dengan CP. Komunitas bentukan dari para ibu yang memiliki anak dengan kondisi serupa bukan lagi hal yang luar biasa. Salah satunya adalah Iis R. Soelaeman. Ia sempat berbagai cerita padda acara yang diselenggarakan Tokopedia,yaitu Popmama Parenting Academy 2020.
Acara seperti ini sangat bermanfaat untuk komunitas tersebut, dimana para anggota dapat berbagi cerita, serta saling memberi semangat satu sama lain. Mereka yang lebih berpengalaman dapat memberikan saran kepada para ibu yang mungkin baru bergabung, dan belum memahami detail tentang perawatan anak dengan kondisi ini.
Konsultasi Rutin
Tentu, konsultasi rutin wajib dilakukan. Orang tua perlu memantau perkembangan anak, melalui dokter ahli. Anak dengan Cerebral Palsy harus menjalani terapi khusus. Fisioterapi paling umum dilkukan selain pengobatan medis dan juga alat bantu untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
Edukasi Lebih Intens
Orang tua dengan anak yang menderita CP perlu mendapatkan edukasi dari sumber yang dipercaya. Sumber-sumber tersebut adalah dokter ahli dan komunitas yang ada. Hal ini untuk menghindari kemungkinan orang tua yang salah merawat anak, karena sekedar mendengarkan informasi simpang siur.
Baca Juga: Mengenal Cerebral Palsy
Orang tua masa kini masih dapat mengakses informasi terpercaya dari berbagai sumber tentang Cerebral Palsy. Kita bisa membayangkan bagaimana kondisi anak yang menderita sindrom tersebut, beberapa dekade lalu.
Orang tua sangat awam dengan penyakit ini, dan anak pun tidak mendapatkan perawatan yang seharusnya. Karena itulah, para orang tua harus kompak, saling mendukung serta saling berbagi informasi penting demi tumbuh kembang anak yang berkebutuhan khusus ini.