Asesmen merupakan kegiatan komplek dan sistematis untuk menemukenali keadaan siswa utamanya anak berkebutuhan khusus agar diketahui potensi yang dimiliki sehingga dapat dikembangkan dengan baik.
Guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) wajib melaksanakan kegiatan asesmen pada awal dimulainya kegiatan pembelajaran. Sebenarnya kegiatan asesmen dapat melibatkan berbagai pihak seperti dokter, psikolog, terapis, guru kelas, orang tua, maupun pihak-pihak lain agar data asesmen menjadi semakin baik.

Tetapi kali ini penulis hanya akan memberikan contoh asesmen sederhana yang dapat dibuat oleh guru kelas.
Berikut ini adalah contoh asesmen sederhana yang dapat diterapkan pada anak berkebutuhan khusus dengan berbagai kekhususan baik tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, autis, abbs, anak berbakat, tunalaras, semoga bermanfaat.
DATA ASSESMEN SISWA
DATA IDENTITAS ANAK
Nama : XXXXXXX
Tempat dan tanggal lahir/umur : Sukamaju, 19-11-2002
Umur : 14 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status anak : Kandung
Nama sekolah : SLB N Y
Kelas : III
Alamat : ZZZ
ASSESMEN UMUM
1 Fisik
Siswa memiliki anggota gerak lengkap
Anggota gerak berfungsi secara baik
Siswa cenderung suka bergerak (hiperaktif)
2. Kognitif
Siswa mampu membaca kalimat-kalimat sederhana
Siswa mampu membilang dari angka 1-100
Siswa cenderung mudah menghafal sesuatu
3. Interaksi Sosial
Siswa tidak tertarik untuk bermain bersama teman atau lebih suka menyendiri
Tidak ada atau sedikit kontak mata, atau menghindar untuk bertatapan
Siswa senang menarik-narik tangan orang lain untuk melakukan apa yang ia inginkan, misalnya bila ingin digaruk tangannya.
4. Komunikasi
Siswa tidak merespon ketika dipanggil
Siswa tidak memperhatikan ketika diajak bicara
Senang meniru atau membeo (echolalia)
5. Sensoris
Siswa apabila mendengar suara keras langsung menutup telinga
6. Emosi
Siswa tidak suka menyakiti diri sendiri dan orang lain ketika marah
KELUHAN GURU
Guru mengalami kesulitan untuk mengajarkan sesuatu pada bidang akademik dan keterampilan karena siswa memiliki mobilitas yang tinggi. Siswa cenderung ingin semaunya sendiri contoh membuang sampah di sembarang tempat. Kegiatan sehari-hari siswa di sekolah hanya berjalan-jalan. Apabila siswa tidak diawasi kadang dapat berjalan keluar dari lingkungan sekolah.
MASALAH YANG DIHADAPI SISWA
Masalah yang dihadapi siswa adalah mobilitas yang tinggi sehingga siswa sulit diarahkan belajar di dalam kelas, selanjutnya respon dan kontak mata yang dimiliki siswa sangat rendah ketika berkomunikasi. Kemudian kemampuan motorik halus masih belum terasah dengan baik contoh dalam hal mewarnai. Selain itu penguasaan keterampilan-keterampilan bina diri masih rendah yaitu ketika memakai sepatu, makan masih dengan bantuan orang tua.
FOKUS PERMASALAHAN
Masalah yang diangkat adalah masalah mobilitas yang tinggi di luar kelas, respon dan kontak mata yang rendah, motorik halus, kesadaran kebersihan yang rendah (membuang sampah sembarangan) dan keterampilan bina diri.
Polewali, September 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas
Demikian contoh data asesmen bagi anak berkebutuhan khusus, semoga bermanfaat, Terima Kasih.
Seorang minimalis, menyukai olahraga, dan menulis.