Beranda Dunia PLB Kenali 5 Perbedaan Antara Down Syndrome dan Autisme
Ilustrasi anak tunagrahita via blog.cognifit.com

Down syndrome dan autism seringkali dianggap sebagai suatu kondisi yang sama oleh orang awam. Sedangkan banyak juga yang keliru dalam menyebutkan kondisi anak berkebutuhan khusus dengan autisme atau down syndrome.

Pada dasarnya semua bayi dilahirkan dengan kelebihannya masing-masing, termasuk anak dengan kebutuhan khusus. Kelebihan tersebut tentu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Maka dari itu perlu untuk meningkatkan kesadaran untuk memahami perbedaan signifikan antara autisime atau down syndromeagar anak mendapatkan penanganan yang tepat.

Perbedaan Down Syndrome Dan Autisme

Terdapat perbedaan yang signifikan diantara down syndrome dan autisme, akan tetapi kedua kondisi ini memungkin dialami oleh anak secara bersamaan. Oleh sebab itu penting untuk memahami perbedaan diantara autis dan down syndrome berikut ini.

1. Autisme

down syndrome dan autisme
anak autis via braintreatmentdallas.com

Perbedaan down syndrome dan autisme sebenarnya bisa diketahui dengan mudah dari pengertiannya. Autis adalah suatu kondisi anak dengan gangguan pada perkembangan saraf bawaan atau sejak lahir. Anak-anak pengidap autisme akan mengalami kesulitan saat mekaukan interaksi sosial dan komunikasi akibat sistem saraf yang tidak berkembang dengan semestinya.

Meskipun belum diketahui secara pasti penyebab dari kondisi ini namun terdapat beberapa faktor yang dianggap sebagai pemicu risiko autisme pada anak. Selain faktor genetika, faktor lainnya adalah konsumsi obat-obatan tertentu oleh ibu saat hamil, terpapar asap rokok dan zat kimia yang berbahaya lainnya.

Beberapa kondisi anak dengan autisme ditandai dengan gangguan bahasa, kondisi medis, dan tanpa atau disertai gangguan intelektual.

Baca Juga: Rekomendasi olahraga untuk anak down syndrome

2. Down Syndrome

down syndrome
anak down syndrome via tehrantimes.com

Jika autisme merupakan gangguan pada perkembangan saraf, down syndrome adalah terjadinya kelainan pada kromosom yang disebut dengan trisomi 21 atau kelainan kromosom 21. Setiap janin akan mendapatkan gen yang berasal dari orangtuanya. Kromosom bertugas membawa gen tersebut pada janin yang mulai terbentuk sebanyak 23 pasang.

Apabila proses terpisahnya kromosom tidak terjadi secara sempurna, maka akan terjadi salinan tambahan yakni kromosom nomor 21 pada bayi yang dilahirkan. Kondisi ini merupakan down syndrome dimana bayi akan mengalami gangguan perkembangan baik secara mental maupun fisik.

3. Diagnosis

Pengidap autis umumnya bisa didiagnosis berdasar gejala yang terjadi apa anak usia 1 – 2 tahun. Akan tetapi gejala bisa muncul lebih lambat atau awal dari jangka waktu tersebut. Sedangkan pada penderita down syndrome, diagnosis bisa dilakukan sejak bayi lahir berdasarkan pada ciri fisik seperti tampilan wajah, punggung, dan lidahnya.

Proses skrining pada bayi dengan down syndrome pun bisa dilakukan lebih awal sebelum bayi lahir. Banyak sekali serangkaian pemeriksaan yang bisa dilakukan seperti cek kecacatan kromosom melalui evaluasi ultrasound, sampel darah pusardan tes amniosentesi.

Sedangkan bagi anak penderita autisme proses identifikasi dilakukan dengan skrining terapi okupasi, evaluasi perilaku, dan terapis.

4. Tampilan Fisik

Terdapat tampilan fisik yang berbeda pada penderita down syndrome dan autisme. Anak down syndrom memiliki ciri fisik lidah menonjol, wajah datar, mata miring ke atas, perawakan kecil, dan telinga kecil.

Sedangkan pada penderita autis memiliki bibir philtrum, bagian tengah wajah yang sempit, dan jarak kedua mata yang lebar.

5. Kepribadian dan Karakter

Gangguan perkembangan mental dan interaksi sosial pada pengidap down syndrome menyebabkan anak memiliki kemampuan menilai sesuatu yang buruk. Selain itu anak seringkali bertindak secara implusif, lamban dalam belajar, dan short attention span.

Sedangkan pada anak autis akan kesulitan dalam berinteraksi sosial, sulit melakukakan kontak mata dan membagi emosi. Kesulitan dalam melakukan komunikasi membuat anak autis sulit mengembangkan hubungan sosialnya. Ciri lainnya adalah mengucapkan sesuatu atau melakukan gerakan secara berulang.

Baca Juga: Anak berkebutuhan khusus, jalan menuju surga

Itulah beberapa perbedaan antara down syndrome dan autisme. Keduanya adalah hal yang berbeda, jadi pastikan untuk tidak menyamakannya.

Baca Juga  Berikut Ini Universitas Yang Membuka Jurusan PLB Di Yogyakarta
A+ A-

Kontak

Email: meenta.edu@gmail.com

Instagram: meenta_net

Live Search