Sebuah kebijakan lahir dari adanya kebutuhan yang harus dipenuhi dan disesuaikan dalam berbagai aspek kehidupan. Hal tersebut tentunya juga berlaku dalam dunia pendidikan. Saat ini, kurikulum yang digunakan di Indonesia adalah kurikulum merdeka.
Kurikulum merdeka memberi keluasan kepada pakar pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan lingkungan belajar peserta didik. Jadi, Kurikulum merdeka adalah kurikulum yang ditujukan agar minat serta bakat anak dapat terasah sejak dini dengan menggunakan metode pembelajaran yang mendalam, bermakna, dan menyenangkan.
Karakteristik kurikulum merdeka salah satunya yaitu pengembangan soft skills dan karakter melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Tujuan dari projek ini yaitu agar peserta didik dapat mengeksplorasi ilmu pengetahuan, mengembangkan keterampilan, mempelajari secara mendalam tentang gaya hidup berkelanjutan, toleransi, kesehatan mental, budaya dan melakukan aksi nyata sesuai dengan perkembangan dan tahapan belajar peserta didik.
Salah satu pelaksanaan dari projek ini adalah Kegiatan Panen Karya, Pentas Seni, dan Market Day seperti yang dilakukan di SLB Sumber Dharma. Setiap tahunnya, SLB Sumber Dharma mengadakan kegiatan P5 yang berbeda – beda. Di tahun ini, Kegiatan P5 yang diadakan mengusung tema “Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, dan Kewirausahaan”.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 23 Mei 2023 dimana bertepatan juga dengan HUT SLB Sumber Dharma dan diikuti oleh seluruh siswa mulai dari jenjang SD hingga SMA. Para orang tua murid tentunya juga ikut hadir untuk memeriahkan dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Dalam kegiatan Panen Karya, para siswa menampilkan hasil karya yang telah mereka buat dengan memanfaatkan barang bekas. Hasil karya tersebut antara lain, tempat sampah dari galon bekas, tas dari sampah kemasan kopi, vas bunga dari koran, dan kotak tisu dari koran bekas. Tidak hanya itu, para siswa dan guru juga membuat berbagai kostum yang cantik dengan memanfaatkan barang bekas berupa kantong plastik.
Kostum yang telah dibuat kemudian dipamerkan pada kegiatan Fashion Show oleh perwakilan siswa dari masing – masing kelas. Selain memperagakan kostum dari barang bekas, para siswa juga memperagakan kain batik yang dibuat sendiri oleh mereka.
Baca Juga: Pengalaman asistensi mengajar di SLB
Kegiatan pentas seni juga diisi dengan penampilan – penampilan memukau dari para siswa. Penampilan – penampilan tersebut antara lain, menari kreasi, menyanyi, membaca Al- Quran dan membaca puisi. Sedangkan dalam kegiatan Market Day perwakilan siswa SD, SMP, dan SMA didampingi oleh guru akan bertugas menjaga stand masing-masing. Makanan yang dijual antara lain, sate telur puyuh, kue sus, klepon dan lain-lain.
Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kreativitas serta menumbuhkan kesadaran siswa untuk terus melestarikan budaya Indonesia. Pemanfaatan barang bekas yang masih bisa dipakai tentu akan menciptakan lingkungan yang bebas dari pencemaran.
Adanya P5 ini tentu memberi ruang dan waktu kepada siswa untuk mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter profil pelajar Pancasila. Disamping meningkatkan keterampilan, manfaat P5 adalah memupuk tanggung jawab, mengambil keputusan, percaya diri yang kuat dan menjadi guru bagi dirinya sendiri.
Nama Kelompok AM : Andika Zulfa, Cyntia Cakra, Rosauli Paulida, Sherlina Fitri, Tutut Srigading