Daftar isi: [Hide]
Tunanetra merupakan seseorang yang memiliki hambatan penglihatan sehingga berdampak pada aspek kognitif, afektif, psikomotor, untuk itu perlu adanya dukungan dan layanan khusus untuk mengembangkan potensinya. Anak tunanetra terbagi menjadi dua yakni low vision (masih terdapat sisa penglihatan) dan buta total.
Dengan dukungan layanan yang baik, anak tunanetra mampu berkembang dengan maksimal bahkan hingga berprestasi. Kita dapat melihat tunanetra yang dewasa bisa hidup dengan baik dengan keterampilan yang dimilikinya. Seperti tunanetra yang berprestasi pada bidang musik, pendidikan, ataupun kemampuan lainnya.
Pengembangan tunanetra bisa dikembangkan sejak dini melalui pendidikan khusus di SLB. Tetapi bila belum memasuki usia sekolah bisa juga dikembangkan oleh orang tua dengan keterampilan yang sangat sederhana, seperti keterampilan-keterampilan berikut ini.
1. Keterampilan Toilet training
Keterampilan ini penting dilatihkan pada anak tunanetra sejak dini seperti buang air kecil maupun buang air besar. Paling tidak anak mengerti ada tempat khusus bila ingin buang air kecil maupun buang air besar, sehingga anak tidak melakukan kebutuhan dasar tadi di sembarang tempat. Hambatan pada anak tunanetra adalah pada saat menuju ke toilet sehingga orang tua bisa menuntun anak sambil mengenalkan anak lingkungan rumah melalui perabaan.
2. Keterampilan menggunakan peralatan makan
Keterampilan sederhana berikutnya yang bisa dilatihkan pada anak tunanetra sejak dini adalah makan dan minum secara mandiri. Kegiatan ini bisa dimulai dengan mengenalkan nama-nama peralatan makan, kemudian dilanjutkan cara menggunakan peralatan makan. Kesabaran dan kedisiplinan orang tua diperlukan agar anak semakin cepat menguasai.
3. Keterampilan orientasi dan mobilitas
Orientasi merupakan penggunaan seluruh indera untuk menentukan posisi kita, sedangkan mobilitas merupakan kemampuan untuk bergerak menuju posisi yang dituju. Keterampilan ini bisa mulai dilatih di lingkungan rumah dahulu. Ajak anak untuk mengetahui letak posisi dapur, kamar, maupun toilet dan cara menuju lokasi tersebut. Orientasi dan mobilitas penting bagi anak tunanetra ketika menginjak dewasa dimana ia bisa bergerak ke berbagai tempat yang diinginkan secara mandiri.
Baca Juga : Alat Bantu Tunanetra Yang Perlu Dipersiapkan Menjelang Masuk Sekolah
4. Keterampilan membaca dan menulis braille
Membaca dan menulis braille penting bagi anak utamanya yang mengalami buta total. Pembelajaran braille sendiri diajarkan disekolah (SLB) oleh guru. Namun orang tua bisa juga mengajarkan namun orang tua harus belajar terlebih dahulu mengenai huruf braille, dan tata cara penulisannya di artikel belajar braille.
Tahap belajar braille pra baca tulis bisa dilakukan dengan berlatih kepekaan indera perabaan mulai dari menentukan kasar halus dengan meraba berbagai benda contohnya saja amplas dari tingkatan paling kasar hingga paling halus.
Demikianlah artikel mengenai keterampilan tunanetra yang bisa diajarkan sejak dini. Anda dapat membaca berbagai artikel lainnya tentang anak berkebutuhan khusus di situs ini.