Daftar isi: [Hide]
- 1Contoh Media Pembelajaran Tunanetra
- 1.1Miniatur
- 1.2Sempoa
- 1.3Balok Kayu
- 1.4Rekaman suara
- 1.5Buku Braille
- 1.6Globe Tunanetra
Media pembelajaran tunanetra yang cocok perlu diperhatikan agar peserta didik yang mengalami hambatan penglihatan tersebut dapat menangkap materi atau bahan ajar dengan baik, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan efektif.
Tunanetra adalah seseorang yang mengalami hambatan pada sensori penglihatan sehingga berdampak pada perkembangnya. Tetapi dengan layanan dan pendidikan khusus sejak dini, mereka mampu berkembang dengan baik sesuai dengan potensinya. Tunanetra sendiri terbagi menjadi dua yakni total yang mana tidak bisa menangkap cahaya sama sekali (buta total), dan low vision dimana masih terdapat sisa penglihatan tetapi harus dibantu alat bantu khusus untuk meringankan hambatan yang ada.
Mereka tidak mengalami masalah pada aspek intelektual, maka dapat diajarkan pada kemampuan akademik dari tingkat rendah (SDLB), hingga tingkat tinggi ketika sudah SMALB dan bisa juga dilatih keterampilan tertentu. Saat ini bila dilihat di internet sudah banyak tunanetra yang sukses dan bahkan berprestasi.
Tunanetra mengalami hambatan penglihatan oleh karena itu pada prinsip pembelajarannya, mereka sebaiknya dihindarkan pada media-media pembelajaran yang sifatnya ke visual atau penglihatan. Lalu apa media pembelajaran tunanetra yang tepat? Berikut ini adalah contoh media yang bisa diterapkan untuk mereka.
Contoh Media Pembelajaran Tunanetra
Miniatur
Media pembelajaran ini sangat cocok untuk orang dengan hambatan penglihatan dari umur yang masih belia hingga beranjak dewasa. Media ini bisa digunakan untuk melatih berbagai hal seperti contohnya mengenal hewan, alat transportasi, bentang alam seperti gunung dengan cara diraba sehingga anak mengerti bentuknya.
Sempoa
Sempoa umum dipakai hampir semua orang ketika belajar menghitung ketika TK hingga SD. Tetapi media tersebut memang efektif karena anak melakukan praktek menghitung langsung dengan benda nyata. Benda tersebut juga bisa digunakan untuk anak hambatan penglihatan dalam belajar matematika dasar.
Balok Kayu
Balok kayu merupakan salah satu media yang bisa dipakai untuk mengajar tunanetra. Materi yang bisa disampaikan dengan media ini seperti contohnya mengenal bangun ruang, bisa juga mengelompokkan bentuk yang sama, ataupun sekedar bermain menyusun balok menjadi bangunan.
Rekaman suara
Alat perekam suara bisa digunakan menjadi media pembelajaran dimana penjelasan mengenai materi dari guru bisa direkam dan bisa diputar kembali dimana saja dan kapan saja. Cara ini sangat efektif utamanya untuk anak tunanetra yang sudah menginjak dewasa dimana mereka cenderung lebih banyak belajar dari auditoria atau pendengaran.
Buku Braille
Tunanetra menggunakan huruf yang namanya braille sehingga dari kecil di sekolah mereka sudah diarahkan untuk belajar huruf tersebut. Bila sudah menguasai mereka bisa diberikan materi dengan buku-buku braille yang dapat dibaca secara mandiri. Media ini bisa diterapkan biasanya ketika anak sudah menginjak SMPLB-SMALB.
Globe Tunanetra
Globe tunanetra sebetulnya berbentuk seperti globe pada umumnya, namun yang membedakan benda ini memiliki tonjolan yang bisa diraba sehingga tunanetra paham mana yang termasuk daratan dan laut. Media ini bisa digunakan ketika anak mempelajari tentang ilmu pengetahuan sosial yang mengarah pada ilmu geografi.
Demikianlah artikel ini semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Baca juga artikel lainnya mengenai dunia pendidikan disitus ini.