Membaca permulaan adalah tahapan awal atau dasar dalam membaca dimana bisa dilatihkan dari tingkat huruf, suku kata, dan kata yang masih sangat sederhana dan dengan cara yang menyenangkan. Berikut ini adalah pengertian selengkapnya menurut para ahli.

Membaca permulaan menurut para ahli:

membaca permulaan
ilustrasi siswa sedang belajar bersama guru via educationnext.org

Steinberg (Ahmad Susanto, 2011: 83) menjelaskan mengenai membaca permulaan yakni kemampuan membaca yang dilatihkan secara terprogram pada anak prasekolah. Program ini terdiri dari kata-kata yang bermakna dan diberikan dengan cara yang menarik anak.

Sabarti Akhadiah, dkk., (1993: 11), menjelaskan bahwa dalam mengajarkan kemampuan membaca di tahap permulaan menekankan pada pengembangan kemampuan membaca tingkat dasar. Antara lain kemampuan untuk dapat menyuarakan dari huruf, suku kata, dan kemudian kalimat yang ditampilkan dalam bentuk tulisan ke bentuk lisan

R. Masri Sarep Putra (2008: 4) berpendapat bahwa kemampuan ini masih menitikberaktan pada tahap pengkondisian peserta didik masuk serta mengenali bahan bacaan sehingga belum dapat memahami materi bacaan secara mendalam.

Abdul Jalil, Zuleha, & Kusnandar (2005: 7) mendefinisikan dengan suatu proses membina peserta didik dimulai dari pengenalan huruf sebagai lambang bahasa, kemudian bila peserta didik paham bisa dilanjutkan dengan pemahaman terhadap isi bacaan.

Enny Zubaidah (2013: 9), mengemukakan pendapat bahwa aktivitas di dalam membaca di tahapan tersebut menekankan pada pengenalan dan pengucapan lambang-lambang bunyi berupa huruf, kata, serta kalimat yang masih sangat sederhana.

Supriyadi (1992: 133) berpendapat bahwa pembelajaran membaca di sekolah dasar bisa dikategorikan dalam dua bagian antara lain membaca permulaan dan membaca lanjutan. Membaca permulaan diajarkan di tahap kelas I dan II yang mana pada prosesnya mengutamakan pada keterampilan segi mekanisnya.

Puji Santoso (2007: 3.19) menjelaskan melengkapi pendapat sebelumnya bahwa pembelajaran membaca di sekolah dasar dibagi menjadi dua bagian yaitu salah satunya membaca pada tahapan permulaan yang dilatih di kelas I dan II. Melalui pembelajaran tersebut diharapkan peserta didik bisa mengenal huruf, suku kata, kata serta kalimat.

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, S dkk., (1991/1992). Bahasa Indonesia I. Departemen Pendidikan dan kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan

Jalil, Abdul, Zuleha MS., & Kusnandar. (2005). Perkembangan dan Perolehan Bahasa Anak. Jakarta: Depdiknas Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan

Puji Santosa. (2007). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

R. Masri Sareb Putra. (2008). Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini. Jakarta: Indeks

Enny Zubaidah. (2013). Kesulitan Membaca Permulaan Pada Anak Diagnosa dan Cara Mengatasinya. Diakses dari uny.ac.id. Pada tanggal 6 Juni 2015.

Supriyadi. (1992). Materi Pokok Bahasa Indonesia 2. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca Juga  5 Macam Metode Pembelajaran: Kelebihan dan Kekurangannya.
A+ A-

Kontak

Email: meenta.edu@gmail.com

Instagram: meenta_net

Live Search