Daftar isi: [Hide]
Autisme merupakan kondisi kelainan perkembangan saraf pada manusia. Anak yang mengalami autisme biasanya ditandai dengan gangguan berinteraksi sosial. Di sisi lain, anak autisme umumnya juga mengalami kesulitan dalam berkomunikasi.
Kendati memiliki kekurangan, anak autisme pun memiliki kelebihan yang tinggi dalam kepekaan inderanya. Suara yang bising, cahaya terlalu terang, atau bahkan hanya sekadar sentuhan ringan dalam mendidik anak autis pun mampu memancing ketakutan atau kemarahan anak.
Tak heran apabila banyak dijumpai kondisi dimana anak autis sering rewel dan sangat hiperaktif, hal tersebut didasari karena mereka merasa terganggu dengan hal yang membuat mereka risih.
Lantas, apa yang tidak boleh dilakukan orang tua dalam membesarkan dan mendidik anak autis? Apa harus menggunakan cara istimewa dalam mendidiknya? Yuk ketahui jawabannya dengan membaca artikel ini sampai selesai.
1. Selalu Mengikuti Keinginan Anak
Dalam hal ini, mendidik anak autis atau non-autis pun sama saja. Orang tua diharapkan tidak selalu mengikuti semua keinginan anak karena hal tersebut justru memberikan dampak negatif bagi masa depannya.
Seperti yang disebutkan di atas, hal-hal remeh mampu memicu rasa marah atau takut pada anak autis.
Baca Juga: Pengertian autis menurut ahli
Tetapi, menghindari kemarahan dan ketakutan anak dengan mengabulkan seluruh keinginannya pun jelas tidak benar.
Meski mendidik anak autis, orang tua sebaiknya memberikan pemahaman kepada anak agar ia mengerti mengapa keinginannya jangan dipenuhi.
2. Tidak Menepati Janji
Anak autis sejatinya anak yang sangat berpegang pada sistematis. Memberikan janji dan melanggarnya tanpa memberikan penjelasan tersebih dahulu akan membuat anak rewel, tantrum, dan tak percaya lagi pada orang tua.
3. Tidak Mengajukan Beberapa Pertanyaan
Mengajukan beberapa pertanyaan dalam mendidik anak autis jelas merupakan hal yang bagus namun sering diabaikan. Sering kali anak autis mengalami mood swing, peralihan mood yang begitu cepat dan tiba-tiba.
Namun, apabila anak sedang dalam kondisi kesal dan marah-marah, sebaiknya biarkan dia selama beberapa saat dan setelah kekesalannya agak reda, ada baiknya orang tua mengajukan pertanyaan dan mengajaknya berinteraksi; hal apa yang membuatnya tidak nyaman atau kesal.
4. Tidak Menstimulus Stimulasi Anak
Seperti yang sudah dipaparkan tadi, anak autis mempunyai kepekaan indera yang tinggi sehingga mudah merasa risih. Namun, kondisi anak yang demikian tidak berarti mengharuskan anak autis dihindarkan dari hal yang membuatnya terganggu.
Terkadang, baik mendidik anak autis atau pun non-autis perlu dibawa ke tempat-tempat ramai seperti pusat perbelanjaan untuk melatih tingkatan kemampuannya berinteraksi. Sebab tidak mungkin sepanjang hidupnya anak harus menghindari hal-hal yang tidak disukainya.
5. Tidak Merasa Optimis
Sebagian orang tua mungkin berpikir jika anak berkebutuhan khusus tidak akan bisa berprestasi. Anggapan seperti ini sebaiknya dihindari para orang tua dalam mendidik anak autis. Sebab tak sedikit tokoh berkebutuhan khusus yang sangat berprestasi, contohnya Stephen Hawking sang ilmuwan fisika.
Baca Juga: Makanan untuk anak autis
Karena itu, keterbatasan tidak bisa membatasi seorang anak untuk berprestasi. Maka, orang tua harus memberi anak fasilitas yang sesuai dengan kemampuannya. Banyak kreativitas yang bisa diajarkan orang tua dalam mendidik anak autis.
6. Tidak Memberinya Pendidikan Sesuai yang Dibutuhkan
Jika anak autis tidak cocok dengan pelajaran di sekolah umum, sebaiknya para orang tua mencari alternatif lain agar anak mendapat pendidikan yang seharusnya berhak ia dapatkan.
7. Tidak konsisten
Ketika menghadapi anak autis, orangtua harus konsisten. Jadi jika telah membuat sebuah aturan, atau janji misalnya, jangan pernah melanggarnya. Anak autis cenderung memiliki ingatan yang kuat dan jika kita tidak konsisten bisa jadi malah membuat dirinya menjadi bingung dengan aturan yang ada. Hasilnya apa yang Anda lakukan tidak lekas membuahkan hasil.
Itulah 7 hal yang harus dihindari dalam mendidik anak autis. Semoga bermanfaat, ya.