Beranda Pendidikan 10 Cara Mendisiplinkan Anak Yang Ampuh di Rumah Maupun Sekolah
Time on clock shocked and surprised late young executive businessman boy concept for appointment, meeting, urgency and running late

Mendisiplinkan anak sejak dini penting dilakukan oleh orang tua supaya nantinya anak menjadi sukses ketika dewasa. Disiplin secara sederhana merupakan ketaatan seseorang pada peraturan, tata tertip, maupun nilai positif yang dipercaya.

Kedisiplinan adalah salah satu kunci kesuksesan supaya seseorang tidak membuang-buang waktu ataupun melanggar peraturan. Anak juga akan mengetahui prioritas yang perlu dikerjakan dan menghindari hal yang tidak bermanfaat.

Pengertian disiplin menurut para ahli

mendisiplinkan anak
Anak tepat waktu adalah salah satu wujud disiplin via istockphoto.com

Hoffman dalam (Hurlock, 1980: 82), disiplin adalah cara masyarakat dalam mendidik anak agar memiliki moral yang disetujui oleh kelompok.

Berdasarkan pendapat Mulyasa (2010:191), pengertian disiplin adalah keadaan tertib seseorang yang sudah bergabung pada suatu sistem serta tunduk pada aturan yang berlaku secara senang hati.

Poerwadarminta (2007: 296), menguraikan arti disiplin secara sederhana yakni ketaatan serta kepatuhan seseorang pada tata tertib serta peraturan.

Balitbang-Puskur dalam ( Zuriah, 2008: 198) menjelaskan bahwa disiplin tumbuh dari sikap antara lain: ketaatan, kepatuhan, ketertiban, kesetiaan, ketelitian, dan keteraturan seseorang terhadap norma dan aturan yang berlaku

Setelah mengetahui arti disiplin maka pengertian mendisiplinkan adalah usaha untuk membuat seseorang menjadi tertib dan taat pada peraturan yang berlaku di masyarakat.

Beberapa contoh perilaku disiplin

1. Mencuci piring setelah makan di rumah

2. Datang tepat waktu di sekolah

3. Tidak membuang sampah sembarangan di lingkungan masyarakat

4. Mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru

5. Tidak mencontek saat mengerjakan ulangan

Beberapa prinsip dalam mendisiplinkan anak

Menurut Unaradjan (2003: 15), beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam mendisiplinkan anak diantaranya:

1. Aturan-aturan (rules)

Aturan-aturan yang berlaku di keluarga, sekolah, maupun masyarakat berguna untuk menahan seseorang berperilaku yang tidak dikehendaki dan berdampak merugikan terhadap dirinya atau orang lain.

2. Hukuman (punishment)

Hukuman dalam mendisiplinkan seseorang bertujuan sebagai pembelajaran untuk mendidik atau tidak mengulangi kesalahan yang sama.

3. Imbalan (reward)

Dalam mendisiplinkan seseorang, imbalan tidak hanya berbentuk uang atau benda, namun pujian dan perkataan juga bisa menjadi salah satu bentuk imbalan.

4. Konsistensi

Berikan imbalan ketika anak disiplin dan berikan hukuman ketika melanggar secara terus menerus dan konsisten. Konsistensi akan membentuk perilaku anak menjadi budaya dan karakter.

10 Trik mendisiplinkan anak

Berikut ini beberapa trik dalam mendisiplinkan anak menurut Sari Yuanita (2010: 123) diantaranya:

mendisiplinkan anak
mendisiplinkan anak

1. Lakukan dengan tegas dan jangan plin plan

2. Jangan menunda hukuman

3. Diskusi penting, jangan hanya ceramah

4. Tunjukan sikap positif

5. Berikan contoh dan teladan

6. Sebaiknya hindari hukuman secara fisik

7. Tetap tenang dan jangan jengkel

8. Hindari menyuap agar keinginan orang tua dituruti anak

9. Jangan sungkan untuk bermain bersama anak

10. Bersikap dewasa

Demikianlah cara untuk mendisiplinkan anak di rumah maupun di sekolah semoga artikel ini bermanfaat, terima kasih.

Daftar Pustaka:

Dolet,Unaradjan.2003.Manajemen Disiplin.Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana. Indonesia

Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Mulyasa. 2010. Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan). Bandung Rosda.

Poerwadarminta. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai. Pustaka.

Nurul Zuriah. (2008). Pendidikan Moral & Budi Pekerti dalam Perspektif. Perubahan. Jakarta: PT Bumi Akasa.

Sari Yuanita. 2010. Tips Membuat Anak Suka Belajar dan Berprestasi. Yogyakarta: Genius Publisher.

Baca Juga  Perbedaan Sekolah Umum, Inklusi, dan SLB (Sekolah Khusus)
A+ A-

Kontak

Email: meenta.edu@gmail.com

Instagram: meenta_net

Live Search