Daftar isi: [Hide]
Tak bisa dipungkiri terkadang beberapa perilaku anak sering membuat orang tua menjadi kesal. Terlebih saat anak sulit untuk mengikuti aturan disiplin yang Anda terapkan di rumah tentu membuat Anda semakin jengkel. Mendisiplinkan anak memanglah sulit, tetapi jangan sampai menyerah begitu saja dengan meluapkan amarah atau bahkan memukul anak sebagai jalan pintas untuk mendisiplinkannya.
Memukul anak justru tidak membuatnya semakin disiplin melainkan hanya memberikan efek patuh sesaat. Bahkan kebiasaan memukul anak juga bisa menimbulkan efek jangka panjang yang sangat buruk pada anak seperti IQ yang rendah dan trauma. Oleh karena itulah, sebagai orangtua sebaiknya Anda menghindari pemukulan saat ingin mendisiplinkan anak.
Tips Mendisiplinkan Anak Tanpa Memukul
Melatih kedisiplinan pada anak memang tidak bisa dilakukan secara instan. Sebab setiap anak pasti akan mengalami masa tumbuh kembang baik dari segi fisik maupun kognitif yang berbeda antara dan lainnya. Tugas seorang tua adalah mendampingi buah hatinya di masa tumbuh kembang serta menanamkan kebiasaan dan kedisiplinan sejak dini.
Baca juga: perkembangan kognitif anak
Saat anak sulit untuk dilatih disiplin maka jangan sampai memukulnya begitu saja. Tak perlu khawatir karena Anda dan pasangan bisa mendisiplinkan anak dengan menerapkan beberapa tips berikut ini:
1. Mengambil Waktu Jeda
Ketika anak mulai bandel serta membuat kesal maka Anda pasti ingin memukulnya. Pada kondisi inilah dibutuhkan pengendalian diri agar tidak memukul anak. Anda bisa melakukan beberapa hal berikut ketika amarah sudah mulai dirasakan:
– Jauhkan diri sejenak dari buah hati Anda selama beberapa menit.
– Upayakan untuk diam beberapa menit lalu lakukan kegiatan lain untuk mengalihkan perhatian atas amarah yang Anda rasakan.
– Anda bisa menuliskan apa yang sedang dirasakan pada buku harian atau jurnal. Secara ini sangat ampuh dalam mengidentifikasi penyebab amarah dan membantu mengurasi perasaan marah.
2. Memberikan Hukuman yang Masuk Akal untuk Anak
Memberi hukuman untuk mendisiplinkan anak sebaiknya tidak harus selalu dilakukan dengan kekerasan fisik. Anda dapat menerapkan hukuman kepada anak secara lebih rasional.
Contohnya jika anak gemar meloncat kesana kemari serta tidak bisa diam maka buatlah ia berdiri di pojok selama 15 menit atau hingga amarah Anda berkurang. Selain itu, saat anak sering membuat berantakan kamarnya maka ajak ia untuk membereskan kamarnya atau bisa dengan mengurangi uang jajannya selama satu minggu.
3. Ajari Anak Menulis Permintaan Maaf
Tips mendisiplinkan anak yang berikutnya yaitu dengan mengarai anak menulis permintaan maaf. Anak-anak bisa mengembangkan akalnya dengan baik meski usianya tergolong dini.
Dengan pola komunikasi yang bagik maka dapat memberikan dampak yang bagus pada anak. Ketika anak mulai bandel maka ajari ia untuk menulis permintaan maaf atau dampak negatif dari perilakunya sebanyak beberapa halaman. Tips ini dapat membantu anak menyadari kesalahannya serta membuatnya lebih baik untuk kedepannya.
4. Membuat Timeline yang Jelas
Saat Anda marah maka katakan pada anak lalu berbaliklah untuk menjauhi anak selama beberapa waktu. Kemudian setelah amarah Anda mulai reda, cobalah ajak anak untuk duduk sambil mengobol.
Tips mendisiplinkan anak juga bisa Anda lakukan dengan membuat timeline serta batas waktu yang jelas agar anak bisa memperbaiki perilakunya. Berikanlah hukuman agar ia mau memperbaiki kesalahannya. Setelah itu, Anda harus tetap tegas terhadap hukuman dan peringatan seperti yang sudah Anda sampaikan.
5. Memberi Tugas
Ketika anak tidak menurut, maka Anda bisa mencoba mengalihkan energi anak untuk tugas-tugas rumah yang bermanfaat. Berikanlah ia tugas penting meskipun tidak disukainya sehingga anak akan merasa jera.
Setiap orang tua perlu memahami bahwa terdapat banyak cara mendisiplinkan anak tanpa harus dengan memukul.
Baca juga: perkembangan emosi pada anak
Selain itu, menghindari untuk memukul anak juga akan membuat Anda terhindar dari rasa bersalah. Dengan membiasakan diri mengasuh anak tanpa kekerasan fisik maka akan membuat anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang penyayang.