Daftar isi: [Hide]
Mengembangkan komunikasi pada tunarungu sangat penting dilakukan sejak dini. Melalui pengembangan Bahasa dan komunikasi, selain anak tunarungu bisa lebih cepat dalam berinteraksi dengan orang lain, juga dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi seperti misalnya keterbatasan akses informasi.
Kita tahu bahwa tunarungu merupakan seseorang yang memiliki permasalahan dalam menerima informasi yang bersifat auditori disebabkan oleh tidak berfungsi atau rusaknya indera pendengaran. Dampak yang terjadi mereka kesulitan untuk mendapatkan akses informasi auditori. Walaupun terdapat hambatan, namun dengan layanan pendidikan khusus sejak dini, anak dapat dikembangkan secara optimal sesuai potensinya.

Lalu bagaimana cara mengembangkan komunikasi pada tunarungu?, nah berikut ini adalah ulasan lengkapnya untuk anda. Semoga bisa menjadi tambahan informasi bagi anda yang ingin mengembangkan anak tunarungu.
Mengembangkan Komunikasi Pada Tunarungu
1. Berikan stimulasi sejak dini
Apabila salah satu indera tidak berfungsi maka indera lainnya akan lebih berfungsi. Oleh karena itu penting bagi orang tua untuk menstimulasi indera lainnya sejak dini melalui kegiatan atau permainan yang sesuai dengan kondisi anak.
Tujuannya supaya indera lainnya dapat berfungsi dengan lebih baik, karena komunikasi tidak hanya secara verbal tetapi juga bisa menggunakan isyarat tangan, kontak mata, gesture, maupun menggunakan teknologi yang canggih saat ini.
2. Kembangkan Bahasa anak dengan MMR
MMR merupakan singkatan dari Metode Maternal Reflektif yakni cara untuk mengenalkan Bahasa pada anak secara alami dan spontan yang berdasarkan pengalaman anak. Tahapan MMR diantaranya perdati (percakapan dari hari ke hati), percami (percakapan membaca ideovidual), membaca reseptif, dan percali (percakapan linguistik). Metode MMR merupakan metode pembelajaran Bahasa yang sangat efektif bagi tunarungu.
3. Berikan PKPBI pada anak
Pengembangan Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama atau disingkat PKPBI merupakan program khusus yang diberikan untuk tunarungu supaya anak terampil berbahasa. Adapun tahapan dalam PKPBI diantaranya deteksi bunyi, diskriminasi, identifikasi, dan komperhensi. Program ini banyak diterapkan oleh para guru dalam mengajar tunarungu di SLB.
4. Latih menggunakan Bahasa isyarat
Tunarungu bisa dilatih Bahasa isyarat sejak dini utamanya pada anak dengan hambatan pendengaran total atau tidak bisa mendengar sama sekali. Bahasa isyarat sendiri adalah cara komunikasi dengan gerakan tangan. Untuk melatihnya bisa dengan mengundang orang yang ahli Bahasa isyarat atau bergabung dengan komunitas.
5. Lakukan dengan sabar dan konsisten
Langkah terakhir untuk mengembangkan komunikasi dan Bahasa pada tunarungu yakni lakukan cara-cara sebelumnya dengan kesabaran dan konsisten. Semua tidak ada yang instan, perlu waktu yang tidak sebentar agar anak tunarungu dapat berkembang dengan baik.
Demikian cara mengembangkan anak tunarungu, semoga artikel ini bermanfaat. Baca juga artikel lainnya tentang anak berkebutuhan khusus di situs ini, terima kasih.
Seorang minimalis, menyukai olahraga, dan menulis.