Daftar isi: [Hide]
- 1Tahapan Perkembangan Anak Bicara Normal
- 1.1Usia 0-6 bulan
- 1.2Usia 6-12 bulan
- 1.3Usia 12-18
- 1.4Usia 18-24 bulan
- 2Hal Yang Perlu Diwaspadai
- 2.51. Tidak mau menoleh apabila dipanggil namanya dari beberapa arah ketika mereka berusia 6 bulan, dan tidak ada tanda babbling pada usia tersebut.
- 2.62. Tidak dapat berkata apa saja sampai menginjak usia 16 bulan
- 2.73. Tidak menunjukkan adanya ekspresi wajah sampai menginjak usia 12 bulan. Tidak dapat menunjuk apa yang mereka inginkan di usia 12 bulan tersebut.
- 2.84. Tidak ada kata-kata yang dipahami ketika anak menginjak usia 2 tahun.
Umumnya, orang tua akan merasa was-was dengan tumbuh kembang sang buah hati yang berkaitan dengan kemampuan berbicara dan berjalan. Terlebih jika di lingkungan sekitar sang buah hati terdapat anak-anak sebaya mereka, pastinya Bunda akan merasa sangat khawatir dan mulai memperhatikan tahapan perkembangan anak bicara normal yang semestinya.
Gangguan berbahasa dan berbicara dalam bahasa medis dinamakan dengan aphasia. Kondisi medis ini merupakan kondisi di mana si kecil tidak memiliki kemampuan dalam berbahasa yang disebabkan oleh kerusakan pada otak. Kemampuan berbahasa yang dimaksud mencakup berbicara, mengarang, menulis dan juga membaca.

Penyebab kondisi medis aphasia ini yaitu kerusakan otak pada dua sisi simetris sebagai pembagi otak besar atau yang dikenal dengan istilah hemisfer. Otak memiliki dua bagian penting serta kerusakan pada kedua area tersebut bisa mengakibatkan gangguan dalam berbahasa.
Tahapan Perkembangan Anak Bicara Normal
Kemampuan berbicara serta berbahasa sudah dapat diamati sejak anak masih usia dini. Berikut ini beberapa tahapan perkembangan anak bicara normal yang sebaiknya Bunda ketahui:
Usia 0-6 bulan
Ketika lahir, buah hati hanya mampu menangis untuk mengungkapkan apa yang dia inginkan. Lantas, di usia 2-3 bulan, si kecil dapat bersuara secara sederhana, misalnya ‘uuuh’ atau ‘aaah’ yang disebut dengan istilah cooing.
Di usia tersebut, sang buah hati akan bereksperimen dan membuat berbagai suara aneh. Dan saat memasuki usia yang ke 6 bulan, si kecil akan mulai menunjukkan kemampuan berbicara dalam satu suku kata, misalnya ‘papapapapapapa’ atau ‘mamamamamamamma’.
Usia 6-12 bulan
Tahapan bicara di usia ini yakni si kecil mulai babbling dan menggunakan intonasi bernada layaknya yang Bunda lakukan. Kemudian, ia dapat mengucapkan ‘mama-papa’ tanpa berarti apa-apa.
Si kecil juga mulai memakai isyarat apabila mengingkan sesuatu, contohnya dengan menunjuk dan meminta tolong agar diambilkan sesuatu. Pada usia anak ini, dia sudah dapat diperintah menggunakan kata ‘sini’, ‘ayo’, ‘sana’. Ketika menginjak usia 12 bulan, tahapan perkembangan anak bicara normal sang buah hati akan masuk dalam pemahaman hingga 70 kata.
Usia 12-18
Dalam usia ini, sang buah hati dapat berkata hingga 3-6 kata yang memiliki arti. Bisa menggelengkan kepala atau mengangguk ketika ditawarkan sesuatu.
Usia 18-24 bulan
Sang buah hati akan mengalami tahapan perkembangan anak bicara normal yang melonjak tinggi. Sebanyak 50% kata-kata yang terlontarkan dari mulut kecilnya sudah bisa dimengerti di usia mereka yang menginjak 2 tahun.
Baca Juga: Upacan yang dihindari saat berbicara pada ABK
Hal Yang Perlu Diwaspadai
Selain memahami beberapa tahapan perkembangan anak bicara normal diatas, Bunda sebaiknya juga perlu mewaspadai ketika sang buah hati :
1. Tidak mau menoleh apabila dipanggil namanya dari beberapa arah ketika mereka berusia 6 bulan, dan tidak ada tanda babbling pada usia tersebut.
2. Tidak dapat berkata apa saja sampai menginjak usia 16 bulan
3. Tidak menunjukkan adanya ekspresi wajah sampai menginjak usia 12 bulan. Tidak dapat menunjuk apa yang mereka inginkan di usia 12 bulan tersebut.
4. Tidak ada kata-kata yang dipahami ketika anak menginjak usia 2 tahun.
Nah, itulah beberapa tahapan perkembangan bicara yang sebaiknya Bunda ketahui demi tumbuh kembang sang buah hati. Supaya kemampuan berbicara maupun berbahasa si kecil dapat berkembang dengan optimal, usahakan Bunda selalu memberikan stimulasi terbaik sesuai dengan usia mereka.
Apabila Bunda mendapati adanya kecurigaan terkait keterlambatan perkembangan, pastikan segera berkonsultasi dengan pihak dokter spesialis perkembangan anak demi mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Seorang minimalis, menyukai olahraga, dan menulis.