Program pengembangan diri merupakan kegiatan yang dilakukan dalam pendidikan diluar mata pelajaran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kurikulum pada hal ini di sekolah luar biasa atau pendidikan khusus.
Tiga konsep dasar program pengembangan diri bagi tunagrahita antara lain merawat diri, menolong diri, merawat diri, dan kegiatan sehari-hari.
Tujuan
Program pemgembangan diri bagi tunagrahita memiliki dasar agar anak mampu melakukan kegiatan sehiari-hari sesuai dengan potensi dan kemampuannya.
Lebih rinci tujuan program pengembangan diri diantaranya:
- Anak dapat menyesuaikan diri di lingkungannya baik keluarga, sekolah, dan masyarakat.
- Anak mampu menjaga kesehatan dan kebersihan secara mandiri.
- Anak dapat mengurus keperluan dan mampu memecahkan masalahnya sendiri.
- Anak mampu membantu orang tua dalam mengurus rumah.
- Anak dapat ikutserta menciptakan keluarga yang sejahtera.
Ruang Lingkup Pengembangan Diri
1. Merawat Diri
Merupakan kemampuan untuk melakukan kegiatan terkait kehidupan sehari-hari, seperti: memelihara tubuh, memelihara keselamatan dan kesehatan tubuh, engatasi luka.
2. Mengurus Diri
Merupakan kebutuhan untuk mengurus diri secara praktis pada hal yang bersifat rutin maupun insidental, seperti: memelihara diri secara praktis, mengurus kebutuhan pribadi, berpakaian, pergi ke toilet
3. Menolong Diri
Merupakan kemampuan untuk mengatasi masalah rutin dan sederhana pada kehidupan sehari-hari.
4. Berkomunikasi dan Bersosialisasi
Dalam hal ini mencakup: kemampuan komunikasi sederhana dan bersosialisasi.
5. Keterampilan Hidup Sehari-hari
Keterampilan ini meliputi: penggunaan uang untuk berbelanja maupun keterampilan dalam bekerja atau vokasional.
6. Mengisi Waktu Luang
Merupakan pembelajaran bagi tunagrahita untuk pengisian waktu luang, seperti penyaluran hobi olahraga, seni ataupun hal-hal bermanfaat lainnya.
Prinsip Program Pengembangan Diri
- Didasarkan pada asesmen
- Memperhatikan keselamatan
- Memperhatikan unsur kehati-hatian
- Mempertimbangkan kemandirian
- Meningkatkan kepercayaan diri
- Disesuaikan dengan umur
Teknik Program Pengembangan Diri
- Modelling, yakni dengan memberikan contoh yang harus dikerjakan anak. Misal mencontohkan menggunakan sikat dan pasta gigi agar anak mengerti cara menyikat gigi.
- Promting, mendorong maupun menuntun atau memberi instruksi agar anak mengerti, serta dapat melakukan.
- Fading, mengurangi bantuan kepada anak secara bertahap sejalan dengan peningkatan kemampuan yang dikuasai anak.
- Shaping, yakni membagi kegiatan dalam beberapa tahapan dengan prinsip dari yang paling mudah ke tahap yang lebih sulit.
Sumber: Modul Guru Pembelajar SLB Tunagrahita PPPPTK dan PLB Bandung