Daftar isi: [Hide]
PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) merupakan salah satu ASN selain PNS. Pada seleksi pegawai jenis PPPK dalam pelaksanaannya rumit dan sulit dipahami.
Berikut ini adalah beberapa alasan sistem seleksi PPPK rumit dan sulit dipahami tidak seperti proses seleksi CPNS.

1. Tidak semua orang bisa ikut seleksi
Seleksi PPPK berbeda dengan seleksi CPNS. Seleksi CPNS dapat diikuti oleh semua orang sepanjang memiliki kualifikasi pendidikan yang sesuai dan tidak memandang masa kerja, berbeda dengan seleksi PPPK dimana harus memiliki masa kerja dan juga terdaftar di database tertentu.
Hal inilah yang membuat banyak orang ataupun orang yang baru lulus kuliah tidak berharap pada seleksi ini karena kerumitan aturan yang ada. Seleksi ini terkesan jauh dari prinsip kesetaraan dan keterbukaan layakya seleksi CPNS yang aturannya sangat jelas, sederhana, dan terbuka.
2. Aturan berubah-ubah
Hal yang membuat seleksi PPPK rumit salah satunya adalah pada aturan yang sering berubah-ubah setiap tahun. Peraturan yang berubah-ubah ini menuntut orang yang ingin mengikuti seleksi agar terus mengupdate pengetahuan tentang aturan yang terbaru. Salah satu perubahan misalnya saja terdapat istilah-istilah baru.
3. Banyak istilah istilah baru
Di seleksi PPPK terdapat banyak istilah-istilah baru yang memusingkan. Beberapa istilah baru yang ada saat ini misalnya saja adanya istilah L, R2, R3, hingga R4 dan istilah lainnya yang harus dipahami lagi maknanya.
Penggunaan istilah ini juga berbeda-beda tiap tahun, dan bukan tidak mungkin pada seleksi di tahun berikutnya akan ada istilah baru lagi.
4. Seleksi terdapat prioritas-prioritas
Seleksi PPPK merupakan seleksi yang jauh dari kata “kesetaraan”, mengapa demikian?, karena seleksi PPPK terdapak beberapa prioritas. Orang dengan status prioritas tertentu akan lebih besar kemungkinan untuk lolos dan diangkat menjadi PPPK.
Hal ini tidak wajar karena prinsip seleksi harusnya meloloskan orang dengan nilai tertinggi atau peringkat terbaik dan bukan berdasarkan status prioritas tertentu.
5. Materi seleksi kopetensi tidak fokus
Berdasarkan pengalaman penulis materi seleksi kopetensi PPPK tidak fokus sesuai bidang. Banyak soal melebar dari bidang yang dilamar. Hal ini membuat peserta seleksi bingung mengenai apa yang harus dipelajari supaya mendapatkan nilai yang maksimal.
Demikianlah alasan seleksi PPPK rumit dan sulit dipahami, semoga bermanfaat dan menambah referensi anda.
Seorang minimalis, menyukai olahraga, dan menulis.