Daftar isi: [Hide]
Bahagia ala guru honorer ini merupakan artikel yang aku tulis berdasarkan pengalamanku menjadi seorang guru yang bergaji 500 ribuan per bulan. Disini aku hanya ingin bercerita saja bagaimana menjalaninya dengan bahagia dan penuh syukur. Kalau misalnya ada diantara kalian para pembaca yang merasa termotivasi maka itu aku anggap sebagai bonus.
Sebagai gambaran di daerah dimana aku tinggal di salah satu Provinsi yang ada di Pulau Jawa, di daerah ini gaji rata-rata pekerja yaitu 1,9 jutaan per bulan. Memang untuk rata-rata seluruh Indonesia, daerah dapat dikatakan memiliki gaji yang kecil dibanding daerah-daerah lain.
Dari situ bisa terlihat bahwa gajiku hanya ¼ dari rata-rata gaji di daerahku, bukan hanya kecil tetapi sangat kecil. Tetapi memang bukan rahasia lagi bahwa gaji guru honorer memang sangat kecil di Negara kita tercinta ini.
Awalnya memang sulit untuk menerima. Ya bagaimana caranya hidup dengan uang segitu dengan biaya hidup yang semakin mahal sekarang ini. Sempat juga sih pergi ke luar Jawa untuk mencari peruntungan di sektor lain. Namun nyatanya sulit, sangat jarang perusahaan yang menerima pekerja apalagi dengan ijazah keguruan.
Akhirnya ya kembali lagi menjadi seorang guru honorer. Sempat pada saat itu ada pembukaan PPPK, semacam seleksi kalau lolos dapat menjadi ASN dengan gaji yang bagus. Tapi memang belum rejeki, jangankan lolos seleksi, ikut saja tidak bisa karena mekanismenya ribet. Biasa di Indonesia kebijakan berubah-ubah.
Dengan semua proses hidup yang dijalani disamping usia yang semakin tua. Ditambah kehidupan yang jauh dari kata stabil pada akhirnya aku memutuskan untuk menjalani hidup dengan lebih santai, dulu aku yang penuh ambisi mulai berubah. Sekarang ini banyak kalimat seperti “yaudah lah, ya jalani aja, mengalir aja, dll” menjadi hiasan dalam menjalani hidup. Tapi memang bisa lebih tenang sih.
Disamping itu berikut ini beberapa resep atau cara supaya aku lebih bahagia, tentram, dan damai dalam menjalani hidup sebagai guru honorer dengan gaji kecil.
Resep bahagia ala guru honorer
1. Terima dan syukuri
Di era saat ini menrurutku keterampilan yang sangat berharga tidak hanya soal keterampilan yang dapat membawa kita ke dunia kerja sih. Ada keterampilan atau kemampuan yang saat ini penting dimiliki semua orang yaitu keterampilan menerima dan mensyukuri.
Menolak dan tidak mengakui seringkali malah membuat kita jauh dari bahagia dan buruknya dapat membawa kita pada keterpurukan. Dengan menerima dan bersykur akan membawa kita pada kelegaan dan menjalani hidup dengan lebih ringan. Terima saja bahwa kita guru honorer dan bergaji kecil, setelah menerima lalu bagaimana caranya kita mencari tambahan penghasilan.

2. Menjalin kedekatan dengan Tuhan
Penting untuk menjaga hubungan dengan Tuhan lewat berbagai aktivitas seperti beribadah maupun berdoa. Melalui aktivitas tersebut dapat membuat hati terasa lebih tenang dan tentram. Disini biasanya aku selain berdoa tetapi juga curhat karena aku sangat jarang untuk curhat pada teman. Berbagai kegiatan tersebut nyatanya membuat aku lebih merasa damai.

3. Tidak berekspektasi terlalu tinggi
Dulu saat selesai kuliah banyak sekali ekspektasi yang ada didalam diri sendiri. Mulai dari harapan untuk bekerja dengan gaji yang layak dalam hal ini menjadi PNS, kemudian bisa menabung dan hidup dengan lebih sejahtera, tetapi memang hidup tidaklah mulus.
Seringkali cemburu melihat rekan-rekan di perkuliahan yang sudah menjadi PNS maupun ASN. Tetapi ya bagaimana lagi akhirnya hanya bisa menerima. Setelah dipahami ternyata memiliki harapan yang terlalu tinggi seringkali malah membuat kita gelisah, apalagi kalau gagal tentunya membuat stress.
Dari pengalaman itu sekarang sudah mulai menghindari untuk tidak memiliki harapan yang terlalu tinggi. Kalau sekarang sih misal gagal udah jadi hal biasa aja, sampai mungkin suatu saat kalau berhasil mungkin malah kaget.

4. Rutin berolahraga
Olahraga menjadi sarana untukku untuk melampiaskan segala penat. Rasanya lebih lega dan bisa lebih bersyukur. Kalau dari segi ilmu pengetahuan memang kegiatan olahraga dapat meningkatkan hormon dopamin yang bertanggung jawab pada perasaan senang.
Baca Juga: Mencari tambahan penghasilan guru honorer
Beberapa olahraga yang aku lakukan adalah renang dan lari, tapi lari jadi olahraga terbaik bagiku untuk meredakan stress dan gelisah sih.

5. Cari tambahan penghasilan
Mulai saat ini pola pikirku mulai berubah, sekarang otak berada di mode untuk mempersiapkan kemuangkinan terburuk. Karena penghasilan memang kecil, maka dari itu solusinya ya bagaimana supaya bisa mendapatkan penghasilan dari sumber lainnya.
Cara itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan pengeluaran yang berlebih. Sukur-sukur bisa disisihkan untuk ditabung ya walaupun perlu usaha ekstra dan berhemat dalam tingkat yang sangat ekstrim.

6. Pergi ke alam
Alam bagiku sangatlah spesial. Entah bagaimana, alam selalu berhasil membuatku menjadi tenang. Disana aku biasanya hanya berbicara sendiri tidak jelas yang mungkin bagi orang pada umumnya menganggap aneh. Tapi ya menurutku aku memang orang aneh aja sih.

7. Fokus pada dampak yang kita berikan
Melihat para siswa berkembang untuk saat ini sih membuatku bahagia, bagaimana melihat mereka dari yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu membuat aku merasa lebih bersyukur dan lebih berarti.

Demikianlah resep bahagia ala guru honorer yang dikemas dalam bentuk curhat, semoga bisa menambah referensi anda syukur-syukur motivasi, terima kasih.
Penulis: Anonim
Seorang minimalis, menyukai olahraga, dan menulis.