Beranda Pendidikan Inovasi Teknologi AR Membantu Siswa dengan Kebutuhan Khusus dalam Proses Pembelajaran

Teknologi semakin menunjukkan perannya dalam dunia pendidikan. Penelitian terbaru di SLB Idayu 1 Malang mengungkapkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis augmented reality (AR) mampu meningkatkan perhatian siswa dengan hambatan intelektual secara signifikan.

Penelitian ini dilakukan oleh tim dari Universitas Negeri Malang yang dipimpin oleh Dr. Ranti Novianti, M.Pd. Dalam penelitian ini, siswa menunjukkan antusiasme yang sangat tinggi. Hasilnya cukup mengejutkan. Siswa yang belajar dengan bantuan AR menunjukkan peningkatan perhatian yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan metode biasa. Mereka lebih tertarik dan fokus pada materi yang diajarkan.

Inovasi Teknologi AR Membantu Siswa dengan Kebutuhan Khusus dalam Proses Pembelajaran

“Ini adalah langkah maju yang besar bagi pendidikan anak-anak dengan kebutuhan khusus” kata Yuliati, S.Pd, Guru Kelas SLB Idayu 1. Ia berharap teknologi ini dapat terus digunakan dan dikembangkan untuk membantu siswa dalam belajar.

Penelitian ini memberikan harapan baru bagi pendidikan khusus di Indonesia. Dengan menggunakan teknologi yang tepat, anak-anak dengan hambatan intelektual dapat belajar dengan lebih baik dan lebih menyenangkan.

Penelitian ini tidak hanya memperlihatkan peningkatan perhatian siswa, tetapi juga dampak positif lainnya seperti peningkatan motivasi belajar dan partisipasi aktif siswa dalam kelas. Dengan penggunaan AR, materi pelajaran yang sebelumnya dianggap sulit oleh siswa menjadi lebih mudah dipahami karena disajikan secara visual dan interaktif. Misalnya, konsep-konsep abstrak dalam mata pelajaran sains atau matematika dapat dijelaskan melalui simulasi yang ditampilkan langsung di layar perangkat AR, membuat siswa lebih mudah memahami dan mengingat materi.

Selain itu, penggunaan AR juga memungkinkan guru untuk menyajikan materi dengan cara yang lebih bervariasi, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih dinamis dan menarik. “Siswa terlihat lebih aktif bertanya dan berinteraksi saat materi disampaikan melalui AR,” tambah Yuliati, S.Pd. Ia juga menyatakan bahwa para siswa tidak hanya menikmati pengalaman belajar yang baru, tetapi juga menunjukkan peningkatan hasil belajar yang signifikan.

Baca Juga  11 Universitas Yang Membuka S2 Bimbingan Konseling Negeri dan Swasta

Meskipun hasil penelitian ini sangat positif, Dr. Ranti Novianti juga menekankan pentingnya pelatihan bagi para guru dalam menggunakan teknologi AR secara efektif di kelas. “Teknologi hanyalah alat, dan keberhasilannya sangat tergantung pada bagaimana guru mengintegrasikannya dalam proses pembelajaran,” ujarnya. Oleh karena itu, diperlukan dukungan lebih lanjut dari pemerintah dan institusi pendidikan untuk menyediakan pelatihan yang memadai bagi para guru.

Secara keseluruhan, penelitian ini membuka jalan bagi penggunaan teknologi yang lebih luas dalam pendidikan khusus. Dengan integrasi teknologi seperti AR, diharapkan siswa dengan hambatan intelektual dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih setara dan efektif, membantu mereka mencapai potensi maksimalnya. Penelitian ini juga menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mulai mengadopsi teknologi serupa dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan inklusif di Indonesia.

Penulis : Ellora Fauziyyah Hanif

A+ A-

Kontak

Email: meenta.edu@gmail.com

Instagram: meenta_net

Live Search