Beranda Pendidikan 5 Tantangan Dalam Menempuh Pendidikan Profesi Guru (PPG)

Saat ini syarat untuk menjadi guru profesional, seseorang wajib menempuh Pendidikan Profesi Guru atau disingkat PPG. Mungkin anda bertanya “saya sudah  menempuh S1 kependidikan kenapa perlu menempuh pendidikan profesi?”. Tetapi ya memang mekanisme yang diatur pemerintah sekarang seperti itu, setelah lulus menempuh PPG kita akan mendapatkan sertifikat pendidik sebagai syarat guru profesional dan tentunya sebagai syarat pula untuk mendapatkan tunjangan profesi atau sertifikasi.

Ilustrasi pendidikan profesi guru (PPG) via uny.ac.id

Dalam rekrutmen CPNS tenaga guru, sertifikat pendidik sangat berperan. Kita dapat melihat pada aturan tahun lalu, jika seseorang yang telah memiliki sertifikat pendidik maka tidak perlu untuk mengikuti ujian SKB atau seleksi kemampuan bidang, tidak sampai disitu, orang tersebut juga otomatis mendapatkan nilai maksimal pada SKB. Terbayang kan bagaimana bahagianya bila kita sudah memiliki sertifikat pendidik.

Pendidikan profesi guru dilaksanakan pemerintah bukan tanpa alasan. Pemerintah tentu ingin meningkatkan kualitas para guru agar kedepan semakin baik sehingga menghasilkan output yang semakin baik pula. Pada akhirnya akan berdampak pada majunya pendidikan Indonesia.

Lalu bagaimana cara untuk mengikuti pendidikan profesi guru?. Caranya adalah setelah menyelesaikan jenjang S1 kependidikan, kita mendaftar dan mengikuti seleksi. Adapun jalurnya berdasarkan pengalaman penulis ada jalur dalam jabatan, bersubsidi, maupun PPG pasca SM3T. Untuk jalur SM3T saat ini sudah tidak ada karena pendidikan SM3T sendiri sudah dihapuskan.Untuk lebih jelasnya mengenai update jalur seleksinya dapat dilihat di situs PPG kemenristek dikti atau situs yang mengulas pendidikan profesi guru.

Dalam menempuh pendidikan profesi guru tidaklah mudah. Pendidikan tersebut dilaksanakan selama satu tahun atau dua semester di Universitas tertentu yang ditunjuk pemerintah. Sekedar informasi penulis mengikuti pendidikan dengan jalur PPG pasca SM3T prodi PLB (pendidikan luar biasa) sehingga wajib menempuh pendidikan sambil mengikuti kegiatan berasrama. Untuk lebih jelasnya mengenai tantangan apa saja yang penulis rasakan dalam menempuh pendidikan profesi guru antara lain sebagai berikut:

Baca Juga  Marketing (Pemasaran): Prinsip, Merancang & Penerapan Harga

1. Pendidikan berlangsung selama satu tahun

Pendidikan profesi guru dilaksanakan selama satu tahun atau dua semester. Untuk kegiatan pada semester pertama yakni lokakarya dibimbing oleh dosen di ruang kuliah. Kemudian pada semester kedua mahasiswa melaksanakan kegiatan praktik lapangan atau PPL dan melaksanakan penelitian tindakan kelas di sekolah.

2. Mahasiswa dihadapkan pada padatnya jadwal lokakarya (workshop)

Pelaksanaan lokakarya dilakukan di kampus seperti kuliah pada umumnya namun dalam satu hari bisa dari pagi hingga sore karena memang jadwalnya padat.

3. Tugas-tugas lebih bersifat untuk menghasilkan suatu produk.

Penulis ketika menempuh pendidikan banyak berkutat pada pembuatan RPP, media, bahan ajar, yang kemudian di presentasikan dan ditanggapi dan diberi masukan baik oleh mahasiswa lainnya maupun dosen.

4. Melaksanakan PPL dan menyusun PTK dengan waktu yang terbatas.

Melaksanakan PPL sambil menyusun PTK bukan suatu hal yang mudah karena memerlukan proses yang tidak instan sehingga perlu untuk pintar dalam mengatur waktu.

5. Mengikuti ujian yang menentukan yakni UKMPPG

Ujian PPG merupakan tantangan karena menentukan seseorang lulus dan mendapatkan sertifikat profesi. Biasanya untuk mempersiapkan ujian dilakukan dengan belajar baik secara mandiri dengan teman atau pendampingan dari dosen. Untuk tips agar lulus dapat dibaca tips lulus UKMPPG

Demikian artikel mengenai tantangan dalam menempuh pendidikan profesi guru. Dengan komitmen dan kerja keras suatu tantangan tentu dapat teratasi dengan mudah, semoga bermanfaat. Terima kasih.

A+ A-

Kontak

Email: meenta.edu@gmail.com

Instagram: meenta_net

Live Search