Daftar isi: [Hide]
Fakta tentang tunagrahita ini mungkin bisa mengubah pandangan anda terhadap mereka. Banyak orang yang belum paham mengenai mereka sehingga banyak yang berpersepsi salah atau tidak tepat. Oleh karena itu silahkan baca artikel ini hingga selesai.
Tunagrahita yakni kondisi seseorang yang mengalami hambatan intelegensi atau mental sehingga perlu pendidikan khusus untuk mengembangkan potensinya. Orang awam banyak menyebut mereka dengan anak idiot bahkan ada yang menyebut dengan gila.
Hambatan pada intelegensi atau kemampuan berfikir yang terjadi pada mereka berdampak pada berbagai hal misalnya saja kurangnya inisiatif, logika yang sangat lemah, hingga masalah penyesuaian diri. Karena itu sangat penting bagi orang tua untuk mengembangkan potensinya sejak dini.
Masalah yang terjadi seringkali membuat orang tua merasa pesimis mengenai masa depan anak tunagrahita. Berikut ini fakta-fakta mengenai tunagrahita yang mungkin bisa membuat anda para orang tua menjadi lebih optimis dalam mendidik mereka.
Fakta Tentang Tunagrahita
Mereka bukan orang gila
Jelas tunagrahita bukanlah orang gila. Kondisi tunagrahita terjadi sejak lahir dimana terjadi sejak dalam kandungan. Mereka dapat tumbuh seperti anak pada umumnya namun memiliki hambatan pada kecerdasan. Sedangkan orang gila umumnya mengacu pada seseorang yang awalnya baik-baik saja namun seiring berjalannya waktu memiliki masalah kejiwaan karena tekanan kehidupan.
Baca Juga: Program pengembangan diri tunagrahita
Dapat dikembangkan
Tunagrahita dapat dikembangkan sejak dini. Mereka bisa diajarkan pada keterampilan sederhana seperti mencuci tangan, memakai baju, makan sediri dll. Di SLB atau sekolah luar biasa, anak tunagrahita dididik dengan baik hingga di kelas SMA kita bisa melihat mereka diajar membuat batako, membuat batik, keterampilan bertukang, keterampilan berkebun, dll.
Mereka bisa bekerja
Pekerjaan yang cocok bagi tunagrahita seperti pekerjaan yang lebih mengarah ke fisik, rutinitas yang sama, dan diarahkan. Mereka akan sulit untuk bekerja di bidang yang menggunakan logika, inisiatif, atau akademik karena kondisi intelegensi yang terjadi.
Mereka memiliki beberapa tingkatan kecerdasan
Tunagrahita dalam segi pendidikan dibagi menjadi tiga kategori antara lain tunagrahita ringan yang masih bisa diarahkan ke akademik fungsional, kemudian sedang yang diarahkan pada keterampilan, dan kategori berat dimana mereka membutuhkan bantuan orang lain.
Baca Juga: Kegiatan sederhana untuk melatih tunagrahita
Mereka bisa sangat tulus
Kita bisa belajar pada tunagrahita karena banyak dari mereka yang sangat tulus dan jujur. Terbatasnya kemampuan intelegensi atau kecerdasan bisa berdampak yakni mereka sangat polos dan jujur. Mereka bisa tidak memiliki rencana-rencana buruk terhadap orang lain.