Daftar isi: [Hide]
Pada artikel ini penulis membagikan pengalaman ketika menjadi pendamping di jambore pramuka SLB. kebetulan penulis ditugaskan oleh sekolah dimana penulis bekerja untuk salah satu pendamping, mendampingi lima siswa anak berkebutuhan khusus yang mengikuti jambore PK-PLK (Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus) Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hal tersebut merupakan kesempatan berharga karena bisa mengikuti kegiatan yang diikuti seluruh SLB yang ada di Provisi Yogyakarta. Sehingga penulis bisa mengikuti setiap proses kegiatan yang ada. Dan melalui artikel ini akan disampaikan kesan-kesan selama mengikuti kegiatan yang luar biasa ini.
Sebelum pelaksanaan kegiatan
Dalam sebuah kegiatan tentunya terdapat tahapan sebelum pelaksanaan. Ketika itu penulis sempat diundang rapat TM atau technical meeting yang dilaksanakan di dinas pendidikan Provinsi.
Baca Juga: Cara menemukan passion anak
Dalam rapat tersebut dijelaskan mengenai jadwal kegiatan jambore pramuka SLB, kemudian barang apa saja yang perlu dipersiapkan, lokasi dan nomor pendirian tenda, urutan penampilan siswa, dan kaos kegiatan untuk peserta dan pendamping.
Pertama mengikuti cukup grogi karena merupakan pengalaman baru tetapi beruntungnya banyak bertemu teman semasa kuliah jadi bisa dibilang juga kesempatan reuni kecil-kecilan.
Ketika pelaksanaan kegiatan
Kegiatan jambore pramuka pun dimulai, pagi-pagi sekali banyak truk dan bus berdatangan termasuk dari rombongan SLB kami. Seusai tiba di lokasi perkemahan lanjut kami menuju tempat atau lokasi pendirian tenda sesuai nomor yang sudah ditentukan saat TM.
Semua pendamping dan peserta lanjut menurunkan barang dari truk disambung mendirikan tenda. Kegiatan mendirikan tenda terasa ringan karena dilakukan pendamping bersama peserta yang merupakan anak berkebutuhan khusus masing masing sekolah.
Seusai tenda berdiri dilanjutkan pembukaan jambore pramuka SLB. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 3 hari 2 malam. Adapun kegiatan yang dilaksanakan yakni seperti permainan atau outbond, lomba-lomba, kemudian pawai sambil menunjukkan kebolehan masing masing sekolah seperti drumb bank, tari tarian, maupun kesenian lain yang bisa dinikmati masyarakat sekitar.
Pada kegiatan malam terakhir para peserta siswa SLB melakukan kebolehan yakni penampilan pentas kesenian yang tentunya sangat menarik. Setiap sekolah menunjukkan kebolehan seperti menari, dance, drama, maupun kesenian lainnya hingga cukup malam. Sungguh merupakan pengalaman yang menarik.
Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir jambore yakni penutupan kegiatan dengan upacara. Selanjutnya membereskan dan merapikan tenda untuk kemudian di angkat dimasukkan ke truk untuk dibawa pulang. Kegiatan jambore pun selesai, cukup lelah dengan rangkaian kegiatan yang ada.
Baca Juga: Tips mengajar anak berkebutuhan khusus (ABK)
Namun rasa lelah tersebut tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan suasana menyenangkan dan kehangatan yang ada. Kegiatan tersebut juga menunjukkan kembali kepada masyarakat bahwa anak berkebutuhan khusus memiliki kemampuan yang luar biasa.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada panitia karean berkesempatan untuk ikut mendampingi. Sungguh pengalaman yang sangat berharga.