Beranda Pendidikan 8 Cara Mengatasi Perkembangan Mental Anak Tunadaksa

Mengatasi perkembangan mental anak tunadaksa pada artikel ini bertujuan supaya kondisi mental anak tidak memburuk tetapi menjadi baik ataupun sehat. Cara ini bisa diterapkan oleh orang tua yang memiliki anak tunadaksa di rumah. Sehingga anak dapat tumbuh dengan kondisi mental yang sehat dalam menjalani hidupnya.

Bagi anda yang belum mengetahui mengenai tunadaksa, jadi tunadaksa adalah seorang berkebutuhan khusus yang mengalami kondisi hambatan pada aspek fisik, otot, tulang, dan sendi sehingga menjadi lebih terbatas pada kegiatan motorik. Pada umumnya orang mengenal tunadaksa dengan cacat fisik dimana mereka mungkin tidak memiliki anggota tubuh lengkap dan menggunakan kursi roda.

Tunadaksa bisa terjadi sejak lahir maupun setelah lahir. Saat lahir biasanya disebabkan oleh virus, infeksi, obat-obatan, maupun pola hidup buruk dimasa kehamilan. Untuk penyebab setelah lahir bisa terjadi karena kecelakaan atau penyakit progresif yang semakin lama semakin parah.

mental anak tunadaksa
tunadaksa bersama teman via braunability.com

Orang yang masuk dalam tunadaksa contohnya seperti anggota tubuh tidak lengkap, cerebral palsy, spina bifida, polio dan multiple sklerosis. Dengan kondisi yang dimiliki anak tunadaksa sangat mungkin berdampak pada perkembangan mental anak seperti depresi, tidak percaya diri, rendah diri, mudah marah, hingga efek negatif lainnya.

Sehingga penting bagi orang tua untuk mengatasi perkembangan mental yang buruk atau tidak diinginkan pada anak melalui berbagai hal ini.

Mengatasi perkembangan mental anak tunadaksa

1. Latih anak untuk percaya diri

Biasakan anak sejak kecil untuk mengajak berbaur dengan orang lain bisa di tengah keluarga maupun di tempat umum. Kita tahu bahwa masyarakat di era sekarang ini sudah cukup pemikirannya dan terbuka pada anak berkebutuhan khusus tanpa menjudge kearah hal yang buruk. Dengan begitu anak akan merasa aman dan biasa saja hidup di tengah masyarakat.

Baca Juga: Pengertian tunadaksa menurut ahli

2. Ciptakan hubungan baik antara anak dan orang tua

Hubungan baik antara anak tunadaksa dan orang tua sangatlah penting. Keakraban yang terjadi bisa membuat anak nyaman untuk bercerita maupun berdiskusi, kadang kala anak juga bisa menumpahkan keluh kesahnya pada orang tua sehingga akan memiliki jiwa yang lebih sehat.

3. Biasakan gaya hidup sehat

Supaya anak tumbuh dengan baik, orang tua harus menjamin gizi anak melalui makanan yang dimakan. Tidak perlu mahal, kita bisa mendapatkan asupan makanan sehat dengan biaya yang murah seperti sayuran dan buah yang banyak kita jumpai di pasar.

4. Salurkan emosi buruk anak pada hal tertentu

Hal ini penting supaya anak bisa menyalurkan emosi negatifnya. Orang tua bisa menyediakan peralatan melukis, menggambar, atau alat produktifitas lainnya. Biarkan anak tunadaksa berekspresi sesuai keinginannya, atau lebih bagus diarahkan supaya menjadi suatu hal yang produktif.

5. Buat suasana rumah yang penuh dengan rasa optimisme

Ciptakan suasana rumah yang penuh optimisme maksudnya adalah interaksi yang terjadi antara orang tua dan anak mengarah pada hal yang positif. Dukungan, motivasi, kasih sayang, kedisiplinan akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang antusias mengenai masa depan, tetapi pola asuh yang selalu mengenalkan kegagalan, pesemisme, kemalangan tidak akan membuat anak maju bahkan malah mundur.

6. Berikan kepercayaan anak

Latih anak untuk mengambil keputusan mengenai hidupnya dan dukung keputusan yang dilakukan anak. Apabila keputusan yang diambil anak menurut orang tua tidak tepat, orang tua bisa menjelaskan dampak yang mungkin terjadi tetapi pada akhirnya anak yang akan memilih. Bila pilihan yang dilakukan anak gagal tentunya anak akan mendapatkan pengalaman hidup.

7. Dengarkan dengan baik pendapat anak

Ketika orang tua mendengarkan pendapat anak dengan baik dapat membuat anak merasa dihargai. Maka dari situ kepercayaan diri akan terbangun. Selain itu pada akhirnya juga akan membuat anak menghargai orang lain ketika berbicara.

8. Ajarkan pada anak untuk tidak menghakimi orang lain

Ajarkana anak untuk menghakimi orang lain. Ketika menghakimi orang lain bisa membuat orang lain tidak nyaman yang mana pasti juga tidak diinginkan oleh anak.

Baca Juga: Progsus tunadaksa bina gerak

Demikianlah cara mengatasi perkembanagan mental anak tunadaksa yang buruk supaya memiliki jiwa yang sehat. Semoga artikel ini bermanfaat, silahkan baca juga artikel lainnya mengenai anak berkebutuhan khusus (ABK) di situs ini, terima kasih.

Baca Juga  5 Cara Mengajarkan Komunikasi Kepada ABK
A+ A-

Kontak

Email: meenta.edu@gmail.com

Instagram: meenta_net

Live Search